selamat datang di blog yuva 4ever...... terima kasih atas kunjungannya :-)

selamat datang di blog yuva 4ever...... terima kasih atas kunjungannya :-)

Jumat, 09 September 2016

Cara Setting MikroTik Sebagai DHCP Server / DHCP Client

Dinamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP server dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

Protokol DHCP terdiri dari dua bagian. Kedua bagian ini adalah:


  • Server DHCP, MikroTik yang berperan memberikan otomatis IP address, IP DNS, dan default gateway pada PC client-client kita. Jadi kita tidak perlu pusing pembagian IP pada masing-masing PC, coba anda bayangkan jika PC client anda ada 200 PC yang harus mempunyai IP untuk bisa terhubung dengan mikrotik anda.
  • Client DHCP, yang memungkinkan MikroTik untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Agar dapat menerima informasi IP address, IP DNS, dan default gateway dari DHCP Server.



Cara Setting MikroTik Sebagai DHCP Server


Sekarang kita coba membuat DHCP server dengan mikrotik menggunakan winbox, tujuannya adalah memberikan otomatis IP address pada PC client kita. Jadi kita ngga perlu pusing pembagian IP pada masing-masing PC.

Masuk winbox ke menu IP > DHCP Server > tab DHCP Klik DHCP Setup (kita pakai feature wizard Setting MikroTik Sebagai DHCP Server di Winbox)

Pilih interface DHCP Server

Select interface to run DHCP server on
Tentukan interfaces mana untuk menjalankan DHCP Server, di contoh ini saya buat di “ether2-lan” karena interfaces tersebut tersambung di jaringan/switch lokal.
DHCP Server Interfaces : ether2-lan
Klik Next

Gateway of DHCP Server

Select gateway for given network
Disini isi dengan IP MikroTik agan yang nantinya menjadi IP gateway di PC Client.
Gateway for DHCP Network : 192.168.1.1
Klik Next

IP Address Client DHCP Server

Select pool of ip addresses given out by DHCP Server
Tentukan range IP address yang akan di berikan ke PC client
Addresses to Give Out : 192.168.1.2-192.168.1.254
Klik Next

DNS Server of DHCP Server

Select DNS Servers
Isi dengan IP DNS yang diberikan ke PC client, contoh ini saya isi IP mikrotiknya, pasttin dulu mikrotik sekaligus menjadi DNS server dengan centang “Allow Remote Request” di menu winbox IP > DNS
DNS Servers : 192.168.1.1
Klik Next

Pada wizard terakhir Leased Time Klik Next dan anda sudah menjadikan MikroTik Sebagai DHCP Server menggunakan winbox.

Pengetesan akhir
Setting LAN card di komputer anda menjadi “Obtain an IP address automatically”

Properties IP LAN Komputer

Jika sukses maka status LAN card anda dapat IP Address yang sudah ditentukan seperti gambar di bawah :

Informasi IP LAN Komputer


Cara Setting MikroTik Sebagai DHCP Client


Di sini kita akan menjadikan MikroTik sebagai DHCP Client, contoh kasus jika ISP/provider internet anda memberikan IP address dynamic (berubah-ubah) atau jika anda menggunakan ISP Telkom Speedy, mikrotik akan menerima IP otomatis dari modem speedy atau menggunakan ISP FastNet agar menerima IP Public dari modem FastNet agar mikrotik dapat terkoneksi dengan internet.

Di Winbox masuk menu IP > DHCP Client.



  • Klik icon “+
  • Pada tab DHCP kolom “Interface:” pilih interface/port atau contoh port yang terhubung dengan modem speedy/fastnet.
  • Centang “Use Peer DNS“, “Use Peer NTP” dan “Add Default Route” dan klik Apply.
  • Pada tab “Status”, terlihat mikrotik anda menerima IP Address, DNS dan default gateway dari server DHCP.

JIKA ADA KEKURANGAN ATAU KELEBIHAN MAAF YA...
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH .... :-)

Senin, 16 Mei 2016

cara membuat keripik dari bonggol pisang

pertama yang kita harus lakukan adalah amempersiapkan bahannya terlebih dahulu,yaitu bonggol pisang, bonggol pisang yang akna kita jadikan keripik bukan sembarang bonggol pisang, namun kita pilih dari bonggol pisang kepok atau pisang kelutuk, dan tentu saja akan sangat mudah kita jumpai di sekitar kita apalagi jika kita tinggal di pedesaan.

Hasil gambar untuk cara membuat keripik dari batang pisang

setelah kita dapatkan boggol pisangnya, kita kupas dulu kulitnya, sampai akar-akarnya hilang dan hanya tampak umbi akarnya saja,setelah itu kita potong umbi tersebut menjadi dua bagian dan harus kita rendam dahulu selama satu malam sebelum dapat kita olah menjadi keripik, untuk menghilangkan kadar racun yang dapat menjadikan bibir kita gatal-gatal jika kita mengkonsumsinya.
saetelah proses perendaman kita potong tipis-tipis bonggol pisang tersebut dan bonggol pisang dapat segera kita olah menjadi keripik bonggol pisang yang lezat dan bernilai ekonomi tinggi.
selanjutnya yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan bumbu dan bahan lain, yang harus kita siapkan adalah

  1. tepung beras
  2. tepung kanji
  3. minyak goreng
bumbu-bumbu:
  1. kemiri
  2. bawang putih
  3. ketumbar
  4. merica
  5. kencur
  6. garam
  7. sedikit gula
 cara membuat :
  1. aduk adonan dari tepung beras dan tepung kanji dengan perbandingan 4:1,
  2. haluskan semu bumbu
  3. masukkan bumbu kedalam adonan
  4. aduk rata
  5. masukkan bonggol pisang yang telah diiris tipis
  6. goreng dalam minyak panas beberapa waktu sampai terlihat setengah matang
  7. angkat dan biarkan dingin
  8. goreng lagi keripik yang telah digoreng setengah matang sampai berwarna kecoklatan
  9. tiriskan 
  10. keripik bonggol pisang siap dinikmati
Selamat mencoba

Rabu, 13 April 2016

Cerita snow white dalam bahasa inggris

Cerita ini biasanya sering di filmkan didalam tv anda dan menurut cerita snow white ini adalah cerita klasik dan film ini sering di jadikan drama yang sangat romantis.
 
Snow White Story

Once upon a time there lived a lovely princess with fair skin and blue eyes. She was so fair that she was named Snow White. Her mother died when Snow White was a baby and her father married again. This queen was very pretty but she was also very cruel.

Dahulu kala hiduplah seorang putri cantik dengan kulit yang terang (putih) dan mata biru. Dia begitu putih sehingga ia diberi nama Putri Salju. Ibunya meninggal saat Putri Salju masih bayi dan ayahnya menikah lagi. Ratu ini sangat cantik tapi dia juga sangat kejam.

The wicked stepmother wanted to be the most beautiful lady in the kingdom and she would often ask her magic mirror, “Mirror! Mirror on the wall! Who is the fairest of them all?” And the magic mirror would say, “You are, Your Majesty!” But one day, the mirror replied, “Snow White is the fairest of them all!” The wicked queen was very angry and jealous of Snow White. She ordered her huntsman to take Snow White to the forest and kill her. “I want you to bring back her heart,” she ordered. But when the huntsman reached the forest with Snow White, he took pity on her and set her free. He killed a deer and took its heart to the wicked queen and told her that he had killed Snow White. Snow White wandered in the forest all night, crying.

Ibu tirinya (putri salju) yang jahat ingin menjadi wanita yang paling cantik di kerajaan dan dia sering bertanya kepada cermin sihirnya, "Cermin! Cermin di dinding! Siapa yang tercantik dari mereka (perempuan di seluruh kerajaan)semua? "Dan cermin ajaib berkata," Kamu, Yang Mulia! "Tapi suatu hari, cermin itu menjawab," Putri salju adalah yang tercantik  dari mereka semua! "Ratu jahat sangat marah dan cemburu kepada Putri Salju. Dia memerintahkan pemburu untuk membawa Putri Salju ke hutan dan membunuhnya. "Aku ingin kau membawa kembali hatinya," perintahnya. Tapi ketika pemburu mencapai hutan dengan putri salju, dia merasa kasihan padanya dan membebaskannya. Dia membunuh rusa dan mengambil hatinya untuk ratu jahat dan mengatakan kepadanya bahwa ia telah membunuh Putri Salju. Putri Salju pun kemudian mengembara di hutan sepanjang malam, menangis.

When it was daylight, she came to a tiny cottage and went inside. There was nobody there, but she found seven plates on the table and seven tiny beds in the bedroom. She cooked a wonderful meal and cleaned the house and tired, finally slept on one of the tiny beds. At night, the seven dwarfs who lived in the cottage came home and found Snow White sleeping. When she woke up and told them her story, the seven dwarfs asked her to stay with them. When the dwarfs were away, Snow White would make delicious meals for them. The dwarfs loved her and cared for her. Every morning, when they left the house, they instructed her never to open the door to strangers.

Ketika menjelang siang, dia datang ke sebuah pondok kecil dan masuk ke dalam. tidak ada seorangpun disana (di dalam pondok), tapi dia menemukan tujuh piring di atas meja dan tujuh tempat tidur kecil di kamar tidur. Dia memasak makanan yang enak dan membersihkan rumah dan kelelahan, akhirnya tidur di salah satu tempat tidur kecil. Pada malam hari, tujuh kurcaci yang tinggal di pondok pulang dan menemukan Putri Salju tidur. Ketika ia bangun dan mengatakan kepada mereka kisahnya, tujuh kurcaci memintanya untuk tinggal bersama mereka. Ketika kurcaci pergi, Putri Salju akan membuat makanan lezat untuk mereka. Para kurcaci mencintainya dan menyayanginya. Setiap pagi, ketika mereka meninggalkan rumah, mereka memerintahkan dia untuk tidak pernah membuka pintu untuk orang asing.

Meanwhile, in the palace, the wicked queen asked, “Mirror! Mirror on the Who is the fairest of them

Sementara itu, di istana, ratu jahat kembali bertanya, "Cermin! Cermin di Siapa yang tercantik dari mereka.

The mirror replied, White is the fairest of them all! She lives with the seven dwarfs in the woods!” The wicked stepmother was furious. She was actually a witch knew how to make magic potions. She now made a poisonous potion and dipped a shiny red apple into it. Then she disguised herself as an old peasant woman and went to the woods with the apple. She knocked on the cottage door and said “Pretty little child! Let me in! Look what I have for you!” White said, “I am so sorry, old lady, I cannot let you in! The seven dwarfs have told me not to talk to strangers!” But then, Snow White saw the shiny red apple, and opened the door. The wicked witch offered her the apple and when she took a bite poor Snow White fell into a deep sleep. The wicked stepmother went back to the palace and asked the mirror, “Mirror! Mirror on the wall! Who is the fairest of them all?” The mirror replied, “You are, Your Majesty!” and she was very happy.

Cermin menjawab, Putri salju adalah yang tercantik dari mereka semua! Dia tinggal dengan tujuh kurcaci di hutan! "Si ibu tiri jahat sangat marah. Dia sebenarnya adalah  seorang penyihir yang tahu bagaimana membuat ramuan sihir. Dia sekarang membuat ramuan beracun dan mencelupkan apel merah mengkilap ke dalamnya. Lalu ia menyamar sebagai seorang wanita petani tua dan pergi ke hutan dengan apel. Dia mengetuk pintu pondok dan berkata "Wahai anak kecil! Biarkan aku masuk! Lihat apa yang saya punya untuk (diberikan kepada) Anda! "Kata Putri salju," Saya sangat menyesal, wanita tua, saya tidak boleh membiarkan Anda masuk! Tujuh kurcaci telah mengatakan kepada saya untuk tidak berbicara dengan orang asing! "Tapi kemudian, Putri Salju melihat apel merah mengkilap, dan membuka pintu. Si penyihir jahat menawarinya apel dan ketika ia mengigit sedikit bagian dari apel tersebut Putri Salju jatuh dan akhirnya ter tidur nyenyak. Ibu tiri yang jahat kembali ke istana dan bertanya kepada cermin, "Cermin! Cermin di dinding! Siapa yang tercantik dari mereka semua? "Jawab Cermin," Kamu, Yang Mulia! "Dan dia sangat senang.

When the seven dwarfs came home to find Snow White lying on the floor, they were very upset. They cried all night and then built a glass coffin for Snow White. They kept the coffin in front of the cottage. One day, Prince Charming was going past the cottage and he saw Snow White lying in the coffin. He said to the dwarfs, “My! My! She is so beautiful! I would like to kiss her!” And he did. Immediately, Snow White opened her eyes. She was alive again! The Prince and the seven dwarfs were very happy. Prince Charming married Snow White and took her to his palace and lived happily ever after.

Ketika tujuh kurcaci datang ke rumah, mereka menemukan Putri Salju tergeletak di lantai, mereka sangat marah. Mereka menangis sepanjang malam dan kemudian membangun sebuah peti kaca untuk Putri Salju. Mereka menyimpan peti kaca tersebut di depan pondok. Suatu hari, Pangeran Tampan akan melewati pondok dan ia melihat Putri Salju berbaring di peti mati. Dia mengatakan kepada para kurcaci, "oh! oh! Dia begitu cantik! Saya ingin menciumnya! "Dan dia melakukannya. Segera, Putri Salju membuka matanya. Dia hidup kembali! Sang pangeran dan tujuh kurcaci sangat senang. Si Pangeran yang tampan pun  menikahi  Putri Salju dan membawanya ke istananya dan hidup bahagia selamanya.
 
Demikian yang dapat saya ceritakan jika terdapat kata-kata yang salah saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi kalian yang membutuhkannya
TERIMA KASIH

Rabu, 09 Maret 2016

Sejarah berdirinya TVRI



I. SEJARAH BERDIRINYA TVRI
Dalam rangka menyambut penyelenggaraan ASIAN GAMES IV tahun 1961, maka pemerintah memutuskan untuk membangun stasiun televisi di Jakarta. Oleh karenanya dibentuklah panitia persiapan pembangunan stasiun televisi yang terdiri dari sembilan orang dimana R.M. Soenarto bertindak sebagai ketua. Pada tanggal 23 Oktober 1961 diambillah keputusan akhir mengenai pendirian stasiun televisi sekaligus digunakannya peralatan dari Nippon Electronica Corporation ( NEC ) Jepang.
Siaran perdana sebagai siaran percobaan disiarkan pada tanggal 17 Agustus 1962 berupa siaran khusus liputan tentang upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Disusul kemudian dengan penayangan pembukaan ASIAN GAMES IV pada tanggal 24 Agustus 1962 yang kemudian dilanjutkan siaran-siaran secara teratur dengan nama Biro Radio dan Television  Organizing Committee ASIAN GAMES IV, sekaligus merupakan hari jadi berdirinya Televisi Republik Indonesia ( TVRI ).
Melalui Kepres RI No. 215 tahun 1963 maka dibentuklah yayasan tersendiri dengan nama Yayasan Televisi Republik Indonesia. Penyesuaian pada tahun 1968 dilantik Direktorat Jendral Radio, Televisi dan Film Departemen Penerangan RI.
Perluasan jangkauan TVRI terus ditingkatkan guna menggali, mengangkat serta mengembangkan potensi dari suatu daerah. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkn kebijakan untuk mendirikan stasiun penyiaran daerah di beberapa wilayah di Indonesia dalam kurun waktu 1962 sampai dengan 1999, yakni TVRI Jakarta (1962), TVRI Yogyakarta (1965), TVRI Medan (1970), TVRI Ujung Pandang (1972), TVRI Banda Aceh (1973), TVRI Palembang (1974), TVRI Denpasar (1978), TVRI Surabaya (1978), TVRI Manado (1978), TVRI Bandung (1987), TVRI Samarinda (1993), TVRI Ambon (1993), TVRI Semarang (1996), dan TVRI Padang (1997), selanjutnya dengan adanya pemekaran wilayah di beberapa propinsi di Indonesia, maka saat ini jumlah Stasiun TVRI di Indonesia mencapai 29 buah yakni :
  1. TVRI Stasiun Aceh
  2. TVRI Stasiun Sumatera Utara
  3. TVRI Stasiun Sumatera Barat
  4. TVRI Stasiun Sumatera Selatan
  5. TVRI Stasiun Riau & Kepri
  6. TVRI Stasiun Bangka Belitung
  7. TVRI Stasiun Bengkulu
  8. TVRI Stasiun Jambi
  9. TVRI Stasiun Lampung
  10. TVRI Stasiun Jawa Barat & Banten
  11. TVRI Stasiun DKI Jakarta
  12. TVRI Stasiun Jawa Tengah
  13. TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta
  14. TVRI Stasiun Jawa Timur
  15. TVRI Stasiun Bali
  16. TVRI Stasiun NTB
  17. TVRI Stasiun NTT
  18. TVRI Stasiun Kalimanten Selatan
  19. TVRI Stasiun Kalimantan Barat
  20. TVRI Stasiun Kalimanatan Tengah
  21. TVRI Stasiun Kalimantan Timur
  22. TVRI Stasiun Sulawesi Utara
  23. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah
  24. TVRI Stasiun Sulawesi Barat
  25. TVRI Stasiun Gorontalo
  26. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan
  27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara
  28. TVRI Stasiun Maluku & Maluku Utara
  29. TVRI Stasiun Papua Barat
II. PERKEMBANGAN TVRI
Semula TVRI berada di bawah Yayasan sejak tahun 1962, kemudian tahun 1965 dibawah Direktorat Televisi Departemen Penerangan. Selanjutnya tahun 1970 di bawah Direktorat Jendral Radio, Televisi, dan setelah dibubarkannya DEPPEN pada tanggal 16 Oktober 1999, maka pada tanggal 7 Juni 2000 melalui Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2000 yang ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid, TVRI telah resmi menjadi Perusahaan Jawatan ( Perjan ).
Pada pemerintahaan Megawati melalui PP No. 9 Tahun 2002, tertanggal 17 April 2002 TVRI diubah menjadi Perseroan Terbatas ( PT ). Dengan beralihnya TVRI menjadi PT berarti struktur organisasinya secara otomatis mengalami perubahan dengan menyesuaikan prinsip-prinsip operasional sebuah perusahan. Selanjutnya Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Penyiaran nomor 32 tahun 2002 yang menempatkan TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, selanjutnya , melalui PP no. 13 tahun 2005, tertanggal 18 Maret 2005, TVRI diubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik dan sejak tanggal 24 Agustus 2006 telah ditetapkan Jajaran Direksi LPP TVRI oleh Dewan Pengawas LPP TVRI.
Jika dibuat skema, maka sejarah status TVRI adalah :
  1. 1962 : Yayasan TVRI
  2. 1965 : Direktorat dibawah Deppen.
  3. 2001 : Perjan PP No.36/Th.2000 (Depkeu, BKN)
  4. 2002 : PT (Persero) PP No.9/Th.2002 (Depkeu, BKN, Menneg BUMN, Menneg Kominfo)
  5. 2005 : TV  Publik – UU No.32/Th.2002, PP.11/Th.2005, PP.No.13/Th. 2005 Tgl.18-3-05
  6. 2006 : Dewan Pengawas dan Dewan Direksi LPP TVRI pertama terpilih, dikukuhkan dan dilantik.
  7. Dewan Pengawas Periode 2011 – 2016, dikukuhkan 9 Januari 2012. Dan diperbaharui pada 20 Januari 2015 dengan SK Nomor ISTIMEWA/KEP/PIMPINAN RAPAT/DEWAS-TVRI/2015

Adapun Dewan Pengawas  TVRI tersebut terdiri atas :
  1. Akhmat Sofyan, S.Sos
  2. Dra. Immas Sunarya, M.M
  3. Indrawadi Tamim, Ph.D
  4. Bambang Soeprijanto
  5. Elprisdat M Zen
  6. Sedangkan Dewan Direksi LPP TVRI terdiri atas :
  1. Direktur Utama : Ir. Iskandar Achmad, MM
  2. Direktur Program dan Berita : Markus R.A. Prasetyo
  3. Direktur Teknik : Ir. Safrullah
  4. Direktur Keuangan : Telman Wienfrieds Roringpanday, SE
  5. Direktur Umum : Drs. Eka Muchamad Taufani, ME, Sy
  6. Direktur Pengembangan dan Usaha : Adam Bachtiar, ST., SE
Sehubungan dengan perubahaan status tersebut, kini TVRI semakin ditantang untuk mulai mandiri khususnya dalam memproduksi acara, karena anggaran dari negara untuk penyelenggaraan produksi siaran televisi sangat terbatas.
III. VISI, MISI, SASARAN DAN TUJUAN TVRI
1.  VISI
Terwujudnya TVRI sebagai media independen, profesional, terpercaya dan pilihan bangsa Indonesia, dalam keberagaman usaha dan program serta jaringan penyiaran berkualitas yang ditujukan untuk melayani    kepentingan masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melestarikan nilai budaya bangsa,untuk memperkuat kesatuan nasional
2.  MISI
a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.
b.Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.
c.Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
d.Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional.
3. TUJUAN PENYIARAN  TVRI
Memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia. (Pasal 3 UU No.32/Th.2002, tentang Penyiaran)
4. TUJUAN dan SASARAN
a. Terciptanya program yang menarik.
b.Terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan.
c. Meningkatnya kualitas SDM khususnya pada penguasaan teknologi informasi.
d.TVRI menjadi pusat sarana pembelajaran sekolah dan luar sekolah.
e. Meningkatnya sistem dan prosedur pada TVRI.
f. Meningkatnya kemampuan Stasiun Penyiaran Daerah.
g.Terciptanya pemancar yang berkualitas dan berteknologi tinggi.
h.Meningkatnya jangkauan siaran.
5. TUGAS TVRI SEBAGAI TV PUBLIK
Memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
( Pasal 4 PP. No.13 Th.2005)
IV. ARTI LOGO TVRI
1.  MAKNA
Secara simbolis, bentuk logo ini menggambarkan “ layanan publik yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis “ dalam upaya mewujudkan visi dan misi TVRI sebagai TV Publik yaitu media yang memiliki fungsi control dan perekat ocial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan berakhir pada huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf ”P” yang mengandung 5 ( lima ) makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh, yaitu :
  1. P sebagai huruf awal dari kata PUBLIK yang berarti “ memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa”
  2. P sebagai huruf awal dari kata PERUBAHAN yang berarti ” membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna ”
  3. P sebagai huruf awal dari kata PERINTIS yang berarti ” merupakan perintis atau cikal bakal pertelevisian Indonesia ”
  4. P sebagai huruf awal dari kata PEMERSATU yang berarti ” merupakan lembaga penyiaran publik yang mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di Bumi Nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau”
  5. P sebagai huruf awal dari kata PILIHAN yang berarti ” menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat”
Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta bermakna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna. Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.Warna BIRU mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan dinamika perubahan menuju ke arah yang lebih sempurna.

Sejak 2005 logo TVRI Stasiun D.I Yogyakarta yang dibawahnya dicantumkan tulisan Jogja dari tulisan tangan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dipakai untuk branding Jogja Never Ending Asia. Hal ini mengandung makna sebagai penghormatan terhadap Kraton Yogyakarta sebagai pusat budaya dan cikal bakal pengembangan wilayah DIY serta untuk turut mempromosikan icon wisata DIY baik di kancah regional, nasional dan internasional. Hal lain lagi, diharapkan TVRI Jogja mampu menjalankan visi dan misinya selaku TV Publik yang mempunyai kepedulian dan keberpihakan terhadap  publik DIY.

Pada Maret 2015 logo berubah sesuai dengan perubahan branding Jogja Istimewa, sehingga menjadi :
 Hasil gambar untuk GAMBAR LOGO TVRI PADA MARET 2005

V.    SEJARAH TVRI STASIUN D.I YOGYAKARTA
TVRI Stasiun D.I Yogyakarta merupakan TVRI stasiun daerah pertama kali yang berdiri di tanah air, yakni tahun 1965. Pertama berdiri di Yogyakarta berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, tepatnya saat TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta dipimpin oleh Kepala Stasiun yang pertama yakni IR. Dewabrata. Konon, untuk mendirikan Menara Pemancar, dibangun dari bahan bambu. Selanjutnya, di tahun 1970 menara pemancar TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta menempati lokasi baru di Jalan Magelang Km. 4,5 Yogyakarta, seluas 4 hektar, sampai dengan saat ini.
Siaran perdana TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta pada tanggal 17 Agustus 1965 adalah menyiarkan acara pidato peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-20 oleh Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Paduka Paku Alam VIII.
Pada awalnya TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta mengudara tiga kali dalam satu minggu yang masing-masing berdurasi dua jam. Pada saat itu jangkauan siaran masih terbatas pada area yang dapat dijangkau pemancar VHF berkekuatan 10 Kwatt, begitu pula format siarannya masih hitam putih. Namun pada tahun 1973, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta telah mulai melakukan siaran setiap hari. Siaran produksi lokal TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta tiap harinya mencapai 2,5 hingga 3 jam, setelah diakumulasikan dengan penyiaran terpadu dari TVRI Pusat Jakarta.
Karena faktor topografis berupa pegunungan di daerah Gunung Kidul maupun di Kulonprogo, sebelum tahun 2009 terdapat beberapa daerah yang belum dapat menerima siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta, Untuk memberikan layanan yang optimal, maka pada awal November 2008 dibangun tower pemancar di daerah Bukit Pathuk, Gunung Kidul guna memperluas jangkauan siarannya.
Sejak didirikan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta sampai dengan saat ini telah dilakukan beberapa kali pergantian jabatan Kepala Stasiun yaitu sebagai berikut :
DAFTAR KEPALA TVRI STASIUN D.I. YOGYAKARTA



NO
NAMA
PERIODE



1
Ir. Dewabrata
1965 – 1971
2
R.M. Soenarto
1971 – 1975
3
Drs. Darjoto
1975 – 1983
4
M. Djaslan, B.A
1983 – 1985
5
Drs. Ishadi SK, M.Sc
1985 – 1988
6
Drs. Semyon Sinulingga
1988 – 1990
7
Drs. Suryanto
1990 – Juli 1995
8
Drs. Bakaroni A.S.
Agustus – Desember 1995
9
Sunjoto Suwarto
1996 – 1998
10
Drs. Pudjatmo
1998 – 2000
11
Drs. Sutrimo MM, M.Si
2000
12
Drs. Sudarto HS
2000 – 2003
13
Drs. Bambang Winarso M.Sc
2003 – 2007
14
Drs. Tribowo Kriswinarso
2007 – 2009
15
Drs. Tri Wiyono Somahardja, MM
2009 – 2010
16
Made Ayu Dwie Mahenny, SH, M.Si
2010 – 2012
17
Drs. Eka Muhamad Taufani
2012 – 2014
18
Dra. Dyah Sukorini
2015 – sekarang
Sesuai aturan Direksi LPP TVRI NO. 155/PRT/DIREKSI-TVRI/2006, maka struktur kelembagaan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta yang tergolong dalam TVRI Tipe A, maka mempunyai struktur sebagai berikut  :

VII. VISI DAN MISI TVRI STASIUN D.I YOGYAKARTA
1        VISI
Terwujudnya TVRI Stasiun D.I Yogyakarta sebagai media Televisi Publik yang independen, profesional, terpercaya dan pilihan masyarakat DIY , dalam keberagaman usaha dan program yang ditujukan untuk melayani kepentingan masyarakat dalam upaya memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan masyarakat, dan melestarikan nilai budaya yang berkembang di DIY dalam rangka memperkuat kesatuan nasional melalui jejaring TVRI Nasional.
2 . MISI
  1. Mengembangkan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi media perekat sosial sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.
  2. Mengembangkan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi pusat layanan informasi   yang utama serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi daerah dan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di  DIY.
  3. Memberdayakan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi pusat pembelajaran demokratisasi dan transparansi informasi dalam rangka mewujudkan masyarakat madani.
  4. Memberdayakan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta sebagai Televisi Publik yang bertumpu pada keseimbangan informasi dengan tetap memperhatikan komunitas terabaikan.
  5. Memberdayakan TVRI Stasiun D.I Yogyakarta menjadi media untuk membangun citra positif DIY sebagai pusat budaya, pendidikan dan pariwisata ditingkat nasional, regional maupun di dunia internasional melalui jejaring TVRI Nasional.
VIII.       PRESTASI TVRI STASIUN D.I. YOGYAKARTA
Beberapa penghargaan yang pernah di raih oleh TVRI Stasiun D.I Yogyakarta diantaranya adalah :

Setelah TVRI Nasional menjadikan Riset Media AC Nielsen untuk memonitor siarannya, maka TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta menjadi salah satu Stasiun televisi yang menjadi obyek risetnya diantara berbagai stasiun TVRI lainnya. Dalam hal ini, prestasi yang diraih berkaitan dengan Riset AC Nielsen ini adalah bahwa pada bulan April 2006, TVRI Stasiun D.I Yogyakarta memperoleh channel share terbaik  diantara Stasiun TVRI Se Indonesia yakni 4,9 point. Ketidakterbukaan AC Nielsen dalam perolehan dan pengolahan data, karena tidak mau diaudit, maka menjadikan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta memutuskan untuk berhenti berlangganan Riset AC Nielsen. Meskipun begitu, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta memperoleh rating share 1,7 karena ada peristiwa meninggalnya mantan Presiden RI, Soeharto Januari 2008. Pada Agustus 2015 perolehan rating share masih lebih baik sekitar 4,8 bila dibanding dengan TVRI daerah lain di Indonesia bahkan dari sebagian televisi swasta nasional.
Sementara Urutan Top Program TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta adalah sbb :
Hasil gambar untuk urutan top program tvri jogja
IX.   POLA SIARAN TVRI STASIUN D.I YOGYAKARTA
Sejak awal dioperasikannya TVRI Stasiun D.I Yogyakarta, pola siaran yang mengacu pada pola siaran TVRI Nasional , disebut pola acara terpadu. Hal ini dikarenakan TVRI dibawah salah satu manajemen penyiaran, sehingga stasiun TVRI daerah harus mengikuti pola acara terpadu dari Pusat.
Acara yang diproduksi TVRI Stasiun D.I.Y disebut pola acara harian. Pola acara harian disusun berdasarkan pola acara tahunan dari TVRI Pusat Jakarta. Setelah diterima oleh TVRI Stasiun D.I.Y pola acara tersebut disebut pola acara tahunan. Hal  ini berarti pola acara tahunan TVRI Stasiun D.I.Y merupakan hasil kombinasi antara pola acara Pusat dengan daerah. Karena sistematis ini wajib, maka siaran relay dari Pusat pasti selalu ada. Disamping itu apabila terjadi kekosongan produksi siaran, stasiun TVRI daerah bisa langsung merelay dari TVRI Nasional.
Pada 1 Januari 2013 TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta mempunyai jatah siaran selama 4 jam. Waktu ini diberikan oleh TVRI Nasional untuk lebih memberikan porsi yang memadai bagi stasiun daerah. Dengan memulai waktu siaran secara lokal dari pukul 15.00 wib dan diakhiri pada pukul 19.00 wib dalam kondisi normal. Akan tetapi kalau ada hal – hal diluar ketentuan, maka siarannya bisa ditambah, seperti ada liputan khusus, even – even atau gelaran budaya (wayang kulit) dll. Diluar jam tersebut maka siarannya mengikuti acara dari TVRI Nasional (relay).


X. RUANG LINGKUP
1. Jangkauan Siaran
Jangkauan siaran TVRI stasiun D.I.Y meliputi seluruh propinsi DIY dan sebagian wilayah propinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Magelang, kota Magelang, Temanggung, Wonosobo,sebagian Klaten, Sebagian Purworejo, sebagian Karanganyar.
Tempat dan Jumlah penduduk di Jawa Tengah dan DIY pada April 2010, yang bisa menangkap dengan baik siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta  adalah sebagai berikut :
NO
TEMPAT
JIWA
1
KOTA MAGELANG
120.000

2
KAB. MAGELANG
1.440.000

3
TEMANGGUNG
696.000

4
PURWOREJO
709.000

5
BATANG
694.000

6
WONOSOBO
760.000

7
BANJARNEGARA
885.000

8
PURBALINGGA
777.650

9
BANYUMAS
1.752.846

10
BLORA
884.490

11
BOYOLALI
935.768

12
KARANGANYAR
813.000

13
SRAGEN
860.000

14
WONOGIRI
1.005.000

15
SURAKARTA
534.540

16
SUKOHARJO
810.000

17
KODYA YOGYAKARTA
536.409

18
KAB. BANTUL
855.115

19
KAB. SLEMAN
953.849

20
KAB. KULONRPOGO
393.067

21
GUNUNG KIDUL
719.050

Mengingat faktor keberadaan peralatan baru yang sudah dilengkapi dengan TVRO dan penurunan kualitas peralatan pemancar lama yang ada di Jalan Magelang, maka pada 10 Maret 2010 ditetapkan bahwa Saluran 8 VHF hanya mendampingi program siaran lokal, bahkan pada Agustus 2014 sudah tidak dioperasikan lagi. Jadi pemancaran siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta  hanya dipancarkan 22 UHF dari bukit Patuk Gunung Kidul.
2. Target Audiens
Acara-acara stasiun televisi ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat propinsi DIY dan sebagian masyarakat Jawa Tengah yang tercakup dalam jangkauan siaran TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta. Oleh karenanya desain program TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta tidak mengenal istilah Prime Time, sebab dari realita di lapangan, kapanpun suatu acara ditayangkan, asalkan bagus dan berkualitas, ia akan tetap mendapat tempat dihati pemirsa. Sehingga kenyataan ini mematahkan anggapan bahwa pukul 7 hingga 9 malam adalah waktu prime time penayangan acara unggulan suatu acara Televisi. Bulan Juli 2007, Tim Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta melakukan penelitian kecil dengan menyebar angket secara acak pada 100 warga di DIY. Dari angket ini diperoleh hasil bahwa 64 orang atau 64 persen warga DIY masih melihat TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta. Meski penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian lain yang lebih kompresensif, karena pada realitanya masih banyak warga DIY yang menyukai tayangan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta.
XI.  FUNGSI PUBLIK
Sebagai stasiun televisi yang bervisikan budaya, pendidikan dan pariwisata, maka  TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta berusaha untuk ikut lebur bersama dinamika kehidupan masyarakat. Untuk itu, selain melalui acara-acara talkshow yang memberi ruang luas bagi pemirsa untuk ikut menyuarakan aspirasinya, kita juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas di TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta untuk kegiatan pendidikan, seni budaya, serta kegiatan ekonomis.
XII.  OTOBURSA TVRI
Kegiatan jual beli mobil bekas ini dilaksanakn di halaman TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta, Jl. Magelang Km.4,5 Yogyakarta setiap hari Minggu. Kegiatan ini diawali bulan Maret 2002, saat itu hanya diikuti oleh 21 mobil. Minggu selanjutnya naik menjadi 41 mobil Dan saat ini, dengan luas tanah 45.435 m2 serta fasilitas parkir hampir 3 hektar, mampu menampung 900 mobil, dan bulan november 2004 masuk Museum Rekor Indonesia sebagai penyelenggara insidental Jual beli mobil bekas terbesar.
XIII. PRAKTEK KERJA LAPANGAN DAN SKRIPSI
Melaksanakan visinya di dunia pendidikan, TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para mahasiswa, utamanya yang menggeluti dunia broadcasting untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dan penelitian untuk penyusunan tugas akhir/skripsi, kegiatan ini dikoordinir oleh bagian Humas, tentu saja tidak setiap pelamar PKL langsung bisa diterima. Hal ini mengingat formasi dan kapasitas pembimbing di TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta . Hingga saat ini mahasiswa yang PKL dan penelitian  berasal dari Universitas Lampung, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka Malang, STIMMINDO Malang, Unibraw Malang, Institut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Universitas Surakarta, Unsoed Purwokerto, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, UPN “Veteran“ Yogyakarta, Politeknik PPKP Yogyakarta, IST-AKPRIND Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Atmadjaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, Universitas Proklamasi Yogyakarta, Akademi Komunikasi Indonesia Yogyakarta, STMM ”MMTC” Yogyakarta, Akademi Komunikasi Radya Binatama Yogyakarta, Politeknik Semarang, Universitas Satya Wacana Salatiga dll.
XIV.  KUNJUNGAN
Disamping memberikan kesempatan untuk melakukan PKL dan penelitian, maka TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta juga membuka kesempatan kepada lembaga pendidikan untuk mengadakan kunjungan dan studi banding. Kegiatan ini bisa dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi dan juga lembaga – lembaga pendidikan non formal. Pelaksanaan kunjungan dimaksudkan untuk memperkenalkan dan mendekatkan TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta kepada khalayak.
XV.  PROGRAM KERJA TVRI:
  1. Pembenahan Struktur Organisasi
  2. Pembenahan citra TVRI dan budaya kerja organisasi
  3. Re-evaluasi menyeluruh thd acara berita maupun non berita
  4. Peningkatan acara – acara baru menjadi tontonan yang menarik
  5. Promosi program – program unggulan
  6. Peningkatan pelayanan kepada mitra melalui promosi dan pemasaran
  7. Peningkatan kualitas SDM di bidang teknik, marketing, program, berita, keuangan dan pelayanan
  8. Kerjasama produksi dan penyiaran dengan berbagai Departemen / Lembaga Pemerintah dan non_Pemerintah
  9. Peningkatan sistem dan prosedur tata kelola perusahaan.
  10. Peningkatan tertib administrasi pengelolaan penerimaan & pengeluaran dana
  11. Peningkatan daya pemancar
  12. Revitalisasi sarana & prasarana yg ada terutama di daerah Perbatasan NKRI.
  13. Peningkatan kemampuan Stasiun Penyiaran daerah.
XVI.  KONDISI PEGAWAI
Pegawai TVRI Stasiun D.I. Yogyakarta terdiri dari 2 bagian besar, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai LPP TVRI dan Pegawai Kontrak. Adapun sampai dengan bulan 31 Desember 2015 kondisinya seperti terungkap di tabel berikut :
BAGIAN / BIDANG
PNS
PEGAWAI
KARYAWAN
JUMLAH
LPP TVRI
KONTRAK
KEPALA STASIUN
1


1
BIDANG PROGRAM & PU
51
2
2
55
BIDANG BERITA
53
11
14
68
BIDANG TEKNIK
63
12
75
BAGIAN KEUANGAN
16
3
19
BAGIAN UMUM
39
4
8
51
JUMLAH
213
32
24

 CUKUP SEKIAN HANYA INI YANG BISA SAYA TULISKAN UNTUK KALIAN
TERIMA KASIH